LAPORAN PEMERIKSAAN CEMARAN BAKTERI PADA MAKANAN

 

Mata Kuliah    : Penyehatan Makanan dan Minuman - A

Dosen              : Khiki Purnawati Kasim, SST, M.Kes

LAPORAN PRAKTIKUM






   PEMERIKSAAN E.COLI, SALMONELLA DAN VIBRIO CHOLERA PADA SAMPEL MAKANAN (RUJAK BUAH)



  Di susun Oleh :

HADRIANA LAHAB

PO714221201017

  KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

                POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR

               JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

            PROGRAM STUDI D-IV

           TK.II/A

         2022




PEMERIKSAAN E.COLI

 

A.      Dasar Teori

Escherichia coli (e-coli) Adalah bakteri flora normal yang sering dijumpai pada usus manusia, bersifat unik karena dapat menyebabkan infeksi primer seperti diare. E. Coli  adalah bakteri gram negatif yang termasuk family enterobacteriaceae, yang ada di dalam tubuh manusia. Bergerak menggunakan flagel dan berbentuk batang pendek atau biasa disebut kokobasil. E. Coli dapat tumbuh apabila seseorang mengkonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi dengan bakteri tersebut seperti susu, makanan yang tidak diolah sempurna, ataupun makanan dan minuman yang tercemar oleh feses (jawetc, 2005). E. coli dapat tumbuh pada media endo agar, macconkay agar dan eosin methylen blue (ENB). bakteri ini mempunyai peran yang bersifat mikroaerofilik yang membutuhkan oksigen untuk hidup namun tanpa oksigen pun beberapa dari e. coli masih bisa bertahan hidup.

Enterobacter aerogenes adalah anggota dari keluarga enterobacteriaceae, keluarga ini termasuk e.coli salmonella, shigella dan klebsiella. Enterobacter secara normal ditemukan dalam saluran pencernaan pada manusia dan hewan. Enterobacter dapat menempel pada permukaan sendok, nampan, kaleng dan bahan lain sehingga dapat menjadi sumber kontaminasi. Menurut Kepmenkes RI No. 1096/Menkes/Per/VI/2011 tentang persyaratan hygiene dan sanitasi jasa boga dengan standar keberadaan bakteri E.coli pada makanan dan minuman yaitu 0 mg/l, Apabila hasil pengujian > 0 maka makanan atau minuman tersebut terkontaminasi bakteri e.coli. Sedangkan menurut SNI untuk kuman golongan e.coli harus < 20g

 

B.       Hasil

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan di laboratorium mikrobiologi jurusan kesehatan lingkungan poltekkes kemenkes makassar, di peroleh hasil.

No.

Hari /Media

Keterangan

1.

Hari 1 (penanaman pada media EC medium)

Penanaman

2.

Hari II (penanaman pada media endo agar)

(+) positif pada media ec medium dengan ciri – ciri terdapat gas dan warna keruh pada tabung durham.

3.

Hari III (penanaman pada media gula – gula dan TSIA)

(+) positif pada media endo agar, dengan ciri – ciri terdapat kilatan logam.

4.

Hari IV (pembacaan hasil)

Pada media gula – gula dan TSIA

·      Pada media gula – gula

Mal = +AG

Man = +AG

Sac = +AG

Lak = -

Glu = -

·      Pada TSIA = - H2S

(+) Enterobacter Aerogene

 

 

C.       Analisa Hasil

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan pada 14 – 17 maret 2022 di laboratorium mikrobiologi kampus jurusan kesehatan lingkungan di temukan hasil positif enterobacter  aerogenes. Adapun sampel makanan yang dilakukan pemeriksaan yaitu rujak buah yang diperoleh di salah satu pedagang rujak yang berada di kota Makassar.

Adapun jenis buahnya yaitu nanas, apel, jeruk, kedondong, pepaya kemudian ditambahkan  bumbu kacang. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan rujak buah tersebut positif e. Coli atau enterobacter aerogenes diantaranya tidak mencuci tangan pada saat memotong buah dan juga tidak mencuci buah tersebut dengan air bersih.

Menurut Kepmenkes RI No. 1096/Menkes/Per/VI/2011 tentang persyaratan hygiene dan sanitasi jasa boga dengan standar keberadaan bakteri E.coli pada makanan dan minuman yaitu 0 mg/l, Apabila hasil pengujian > 0 maka makanan atau minuman tersebut terkontaminasi bakteri e.coli. Sedangkan menurut SNI untuk kuman golongan e.coli harus < 20g.

Enterobacter aerogenes adalah anggota dari keluarga enterobacteriaceae yang dimana e. coli termasuk di dalamnya. Adanya e.coli pada sampel makanan ini menandakan rendahnya tingkat sanitasi yang diterapkan. Lokasi sampel makanan inipun berada di pinggir jalan dimana merupakan salah – satu indikator makanan bisa terkontaminasi e.coli. rujak buah juga merupakan makanan yang tidak di olah dan selalu kontak dengan air sehingga dengan mudah bakteri berpindah dan berkembang biak.

 

D.      Kesimpulan

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa sampel rujak buah yang diperoleh di salah satu pedagang rujak yang ada di kota Makassar positif mengandung bakteri enterobacter aerogenes. Adanya e.coli atau enterobacter aerogenes pada sampel ini menandakan rendahnya tingkat sanitasi yang di terapkan.

E.       Saran

1.      Perlunya tingkat kewaspadaan serta proses pengolahan serta produksi yang baik yang harus disesuaikan dengan standar seperti suhu dan proses penyimpanan yang benar.

2.      Menggunakan air yang diketahui sumbernya.

 

 

                                                 PEMERIKSAAN SALMONELLA

 

A.      Dasar Teori

Salmonella adalah bakteri gram negatif dan terdiri dari famili enterobacteriacea. Salmonella merupakan bakteri patogenik enterik dan penyebab utama penyakit bawaan dari makanan (foodborne disease). Habitat salmonella sp adalah pada saluran pencernaan (usus halus) manusia dan hewan. Berdasarkan peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia No. 1098/Menkes/Per/VII/2003 tentang persyaratan hygiene sanitasi rumah makan dan restoran bahwa angka koliform dalam makanan harus nol (0)/gram. Hal inipun menegaskan bahwa bakteri pathogen tidak boleh berada pada makanan seperti enterobacter aerogenes karena dapat menyebabkan masalah masalah kesehatan yaitu infeksi saluran kemih dan infeksi kulit.

Transmisi dari bakteri ini biasanya melalui fecal oral dan ditularkan kepada manusia ketika manusia mengonsumsi makanan yang tercemar oleh bakteri tersebut. Salmonella dapat menimbulkan penyakit pada tubuh manusia yang disebut dengan salmonellosis. Salmonellosis diakibatkan oleh makanan yang tercemar oleh salmonella sp. salmonella sp. Mudah tumbuh pada media yang sederhana dan hampir tidak pernah memfermentasikan laktosa atau sukrosa serta membentuk asam dan kadang menghasilkan gas dari glukosa dan manosa. Salmonella biasanya akan memberikan sifat positif dengan mengeluarkan bau gas H2s dan adanya gelembung pada tabung reaksi. Salmonella dapat menyebabkan penyakit demam tifoid. Salmonella banyak ditemui pada makanan – makanan yang tidak dibuat atau diproduksi secara higienis, oleh karena itu sebaiknya kita menghindari ataupun mengurangi makanan yang kurang higienis.

 

B.       Hasil

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan di laboratorium mikrobiologi kampus jurusan kesehatan lingkungan poltekkes kemenkes makassar, diperoleh hasil :

No.

Hari /Media

Keterangan

1.

Hari 1 (penanaman pada media lactosa broth)

Penanaman

2.

Hari II (penanaman pada media endo agar)

(+) positif pada media lactosa broth  dengan ciri – ciri terdapat gelembung gas dan berwarna keruh pada tabung durham.

3.

Hari III (penanaman pada media gula – gula dan TSIA)

(+) positif pada media endo agar.

4.

Hari IV (pembacaan hasil)

Pada media gula – gula dan TSIA

·      Pada media gula – gula

Mal = +AG

Man = +AG

Sac = +AG

Lak = +AG

Glu = +AG

·      Pada TSIA = - H2S

(+) Enterobacter Aerogenes

 

 

C.       Analisa Hasil

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan pada 14 – 17 maret 2022 di laboratorium mikrobiologi kampus jurusan kesehatan lingkungan ditemukan hasil (-) negatif salmonella akan tetapi (+) positif enterobacter aerogenes. Adapun sampel makanan yang dilakukan pemeriksaan yaitu rujak buah yang diperoleh pada salah satu pedagang rujak di kota Makassar.

Menurut SNI 7388:2009 tentang batas maksimum cemaran mikroba pada pangan yaitu untuk kandungan salmonella pada buah yang di gunakan pada rujak batas maksimumnya negatif/25. Makanan yang umumnya terkontaminasi bakteri salmonella, salah satunya buah – buahan. Buah dapat terkontaminasi bakteri salmonella dari air yang terkontaminasi. Kontaminasi ini bisa terjadi saat pencucian, atau unggas mentah yang terkontaminasi. Bakteri   ini dapat menyebar melalui alat pengolahan  yang di gunakan kurang hygiene dan waktu penyimpanan buah yang terlalu lama. Infeksi salmonella bisa menyebabkan diare, bahkan dalam tingkat yang parah.

 

D.      Kesimpulan

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa sampel rujak buah yang diperoleh di salah satu pedagang rujak yang ada di kota makasar negatif salmonella akan tetapi positif enterobacter aerogenes.

 

E.       Saran

1.      Memperhatikan hygiene makanan seperti buah dengan cara buah di cuci terlebih dahulu sebelum diolah.

2.      Memastikan penggunaan wadah yang steril dari kontaminasi mikroba dalam penyajian makanan.

 

 

 

 

 

 

 

           PEMERIKSAAN VIBRIO CHOLERA

 

A.      Dasar Teori

Vibrio cholera merupakan salah satu bakteri yang paling banyak terdapat pada permukaan air yang terkontaminasi limbah industri dan limbah rumah tangga. Secara alamiah, vibrio cholerae patogen terhadap manusia. Bakteri ini sangat sensitif dengan asam karena bakteri ini tidak tahan asam dan panas. Penyebaran cholera dapat melalui penularan langsung. Kontaminasi melalui makanan dan minuman yang mengandung vibrio cholera. Bakteri ini biasanya ditemukan pada feses penderita yang mengandung kuman tersebut. Makanan yang terkontaminasi dengan feses ataupun melalui serangga seperti lalat dapat menjadi sumber pembawa penyakit cholera.

Vibrio memiliki habitat alami di laut. Vibrio cholera biasanya ditemukan dalam makanan laut dan makanan mentah. Cholera umumnya merupakan penyakit yang menyebar karena sanitasi yang buruk yang menyebabkan kontaminasi pada air.

Salah satu ciri khas dari vibrio cholerae ini adalah tumbuh pada pH yang sangat tinggi (8,5-9,5) dan sangat cepat mati oleh asam. Pertumbuhan sangat baik pada pH 7,0. Karenanya pembiakan pada media yang mengandung karbohidrat yang dapat di fermentasi akan cepat mati. Vibrio cholerae meragi sukrosa dan manosa tanpa menghasilkan gas tetapi tidak meragi nitrit.

 

B.       Hasil

1.         Sampel Makanan                              : Rujak Buah

2.         Lokasi Pengambilan Sampel             : Jln. Hertasning Baru – Makassar

3.         Tanggal Pemeriksaan                        : 14 -17 Maret 2022

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan di laboratorium mikrobiologi kampus jurusan kesehatan lingkungan poltekkes kemenkes makassar, diperoleh hasil :

No.

Hari /Media

Keterangan

1.

Hari 1 (penanaman pada media pepton)

Penanaman

2.

Hari II (penanaman tidak dilanjutkan)

(-) negatif pada media pepton, dengan ciri – ciri tidak adanya perubahan warna sehingga tidak dilanjutkan

 

C.       Analisa Hasil

Berdasarkan hasil praktikum yan telah dilakukan pada 14 – 17 maret 2022 di laboratorium mikrobiologi kampus jurusan kesehatan lingkungan ditemukan hasil (-) negatif vibrio cholera. Adapun sampel makanan yang dilakukan pemeriksaan yaitu rujak buah yang diperoleh di salah satu pedagang rujak di kota Makassar.

Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1098/Menkes/Per/VII/2003 tentang persyaratan hygiene sanitasi rumah makan dan restoran bahwa bakteri pathogen dalam makanan harus nol (0)/gram. Oleh karena itu, Vibrio cholerae tidak boleh ada pada makanan.  

Rujak buah ini negatif vibrio cholera karena pada umumnya makanan yang mengandung vibrio cholera adalah makanan yang berasal dari laut seperti ikan. Sehingga kecil kemungkinan rujak buah mengandung vibrio cholera.

 

D.      Kesimpulan

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa sampel rujak buah negatif vibrio cholera. Rujak buah tidak mengandung vibrio karena pada umumnya vibrio terdapat pada makanan laut.

 

E.       Saran

Tetap memperhatikan kualitas buah seperti dari segi warna buah

 

 

 

 

                                                        DAFTAR PUSTAKA

 

Halodoc, 2019, E.coli bacteria infection : symptoms, treatment, and causes. Dekstop dari https : //www. Halodoc. Com / kesehatan / e.coli (diakses pada 18 maret 2022)

 

Zahro, 2019, Tugas Afifah Thohirroh makalah enterobacter aerogenesis. Dikutip dari https : // id. Scribd.com / document / 358158614 / Tugas – Afifah – Thohirroh – makalah – enterobacter – aerogenesis – docx (diakses pada 18 maret 2022)

 

Fadli rizal, 2019, makanan tidak hygienis sebabkan salmonellosis – dikutip dari https : // www. Halodoc. Com / artikel / makanan – tidak – higienis – sebabkan – salmonellosis (di akses pada 18 maret 2022)

 

S. meidira, 2019, vibrio cholerae. Dikutip dari http : // repository. Unimus.ac.id (diakses pada 18 maret 2022)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

            LAMPIRAN

 

Gambar 1. Sampel Rujak Buah

Gambar 2. Hasil Penanaman e.coli pada media endo agar

Gambar 3. Hasil Positif pada ec medium dan lactose broth

Gambar 4. Negatif Vibrio

Gambar 5. Penanaman e.coli pada media gula gula dan TSIA

Gambar 6. Penanaman salmonella pada media gula gula dan TSIA

 

Gambar 7. Hasil e.coli pada penanaman media gula gula dan TSIA

Gambar 8. Hasil Salmonella pada penanaman media gula gula dan TSIA

 

Komentar

  1. Bisa menambah wawasan mengenai pencemaran bakteri pada makanan

    BalasHapus
  2. Salah satu bentuk penyebaran ilmu pengetahuan adalah dengan mempublikasikan laporan praktikum di internet menggunanakan web. Hal ini merupakan hal positif yang perlu terus ditingkatkan. Salah satu dampaknya dapat menjadi rujukan bagi mahasiswa lain dan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan makanan yang berbahaya.

    BalasHapus
  3. Sanagt bermanfaat untuk mengedukasi masyakat agar berhati hati dalam memilih jajanan 👍👍

    BalasHapus

Posting Komentar